Assalammualaikum anak-anak...
Bagaimana kabarnya hari ini?
Semoga kalian baik-baik saja yaa.... Aamiiiin
Berjumpa lagi dengan Bu Nisa.
Hari ini kita belajar tentang Sistem Reproduksi sub bab Pembelahan Sel
Sebelumnya jangan lupa absen dulu dikolom komentar yaa
Nama lengkap:
Kelas:
dan kehadiran
Sebelum kalian membaca materi dan tugas, awali dengan membaca do'a sebelum belajar!
Jangan lupa untuk menyimak MATERI dan DICATAT di Buku khusus Mata Pelajaran IPA yaa :)
Selamat! Sekarang kamu
telah menjadi peserta didik SMP/MTs. Saatnya telah tiba untuk mempelajari lebih
dalam lagi tentang benda-benda di alam melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu
yang ada di sekitarkita secara sistematis.
Para
ilmuwan atau scientist mempelajari apa yang terjadi di sekitar kita dengan
melakukan serangkaian penelitian dengan sangat cermat dan hati-hati. Dengan
cara itu, mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu dapat terjadi, serta
memperkirakan sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang terhadap
alam sekitar. Hasil-hasil temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan
hidup manusia, seperti komputer, televisi, biji jagung hibrida, pupuk, dan
sebagainya.
Pada bab ini, kamu akan
mempelajari apa yang diselidiki dalam IPA, bagaimana melakukan pengamatan,
serta mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan. Langkah awal untuk
mempelajari benda-benda di sekitar adalah dengan melakukan pengamatan (observasi).
Sebagai permulaan, lakukan kegiatan berikut untuk melatih pengamatan terhadap
alam di sekitar kamu.
A.
Penyelidikan
IPA
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain seperti berikut:
Keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan-hubungan yang diamati secara sistematis seperti yang telah kamu lakukan sangatlah penting. Dengan keterampilan ini, kita dapat mengetahui bagaimana mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. Keterampilan ini juga merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu, tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.B.
Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan
Pengamatan objek dengan
menggunakan indra merupakan kegiatan penting untuk menghasilkan deskripsi suatu
benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak cukup. Kita
memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti ketika dikomunikasikan
dengan orang lain.
1.
Pengukuran
Mengukur merupakan
kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
dipakai sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan pengukuran panjang meja dengan
jengkalmu. Maka, kamu membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu.
Jengkalmu dipakai sebagai satuan pengukuran. Sebagai hasilnya, misalnya panjang
meja sama dengan 6 jengkal.
Mungkin kamu pernah
mendengar satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah
contoh satuan baku dalam ukuran Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700,
sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik.
Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem
Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Systeme
Internationale d’Unites.
Dalam satuan SI, setiap
jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar
meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter,
dapat digunakan awalan-awalan, seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.1. Penggunaan
awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih
sederhana. Misalnya, daripada menyebutkan 20.000 meter, lebih mudah menyebutkan
20 kilometer. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau benda-benda yang
sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh benda yang sangat kecil
adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi.
Sistem Internasional
lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10, seperti
ditunjukkan pada Tabel 1.1 di atas. Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI
menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti
103 atau 1.000. Maka, 1 kilometer berarti 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit
listrik menghasilkan daya 500 Mwatt berarti sama dengan 500.000.000 watt. Jadi,
penulisan awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran sehingga mudah
dikomunikasikan ke pihak lain.
2.
Besaran Pokok
Besaran yang satuannya
didefinisikan ini disebut besaran pokok.
a.
Panjang
Panjang menggunakan
satuan dasar SI meter(m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang
ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon. Untuk keperluan
sehari-hari, telah dibuat alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar,
seperti terlihat pada Gambar 1.16.
b.
Massa
Setiap benda tersusun
dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa
benda. Nah, dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya, massa
tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg.
c.
Waktu
Waktu
adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup
seseorang dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur
sejak mulai bergerak sampai dengan akhir gerak. Waktu dapat diukur dengan jam
tangan atau stopwatch seperti terlihat pada Gambar 1.23.
Dapat disimpulkan bahwa panjang, massa, dan waktu merupakan besaran pokok. Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun mengacu pada tujuh besaran pokok seperti Tabel 1.2. Empat besaran pokok yang lain akan dipelajari pada bab-bab berikutnya.
3.
Besaran Turunan
Besaran-besaran yang
dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabel 1.2, tergolong sebagai besaran turunan.
a. Luas
Benda yang berbentuk
persegi, luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang
dengan lebarnya. panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI,
panjang diukur dengan satuan meter (m). Maka, luas dalam SI memiliki satuan meter
x meter , atau meter persegi (m2).
b.
Volume
Volume merupakan
besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Volume benda padat
yang bentuknya teratur, contohnya balok, dapat ditentukan dengan mengukur
terlebih dulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika kamu
mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok menggunakan satuan sentimeter (cm),
maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm3). Jika,
panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang
diperoleh bersatuan meter kubik (m3).
c.
Konsentrasi Larutan
Misalnya, kamu membuat sirop dengan memasukkan gula ke dalam air, kemudian kamu cicipi. Jika kurang manis, kamu dapat menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu besaran yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K) . Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tadi, konsentrasi dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi dengan volume air (zat pelarut), yaitu
d.
Laju Pertumbuhan
Besaran
panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman.
Misalkan, kamu menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanamanmu
20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Kamu dapat menentukan laju
pertumbuhan jagung itu, yakni
Anak-anakku jika terdapat kesulitan pada Bab objek ipa dan pengamatannya yuuuk langsung tanya di kolom komentar? nanti ibu kasih poin tambahan :)
BalasHapus