Assalammualaikum anak-anak...
Bagaimana kabarnya hari ini?
Semoga kalian baik-baik saja yaa.... Aamiiiin
Berjumpa lagi dengan Bu Nisa.
Hari ini kita belajar tentang Sistem Reproduksi
Sebelumnya jangan lupa absen dulu dikolom komentar yaa
Nama lengkap:
Kelas:
dan kehadiran
Nah langsung disimak yaa tentang STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA yuuk disimak baik2 dan dicatat dibuku catatan kalian ya...
1.
Organ
Reproduksi pada Laki-laki
Alat
reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin
luar dan alat kelamin dalam.
a.
Alat
Kelamin Luar
Alat
kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh dan
dapat diamati secara langsung.
1)
Penis
Penis
berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan sebagai saluran sperma. Penis
terbentuk dari otot dan tidak mengandung tulang. Pada ujung penis terdapat
struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Ku lup inilah yang
dipotong saat seseorang dikhitan.
2)
Skrotum
Pada
bagian di dekat penis terdapat kantung yang terlihat seperti lipatan-lipatan
kulit namanya skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang)
testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur. Skrotum juga berfungsi
menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
b.
Alat Kelamin Dalam
Alat
kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan
tidak dapat diamati secara langsung. Alat kelamin dalam antara lain terdiri
dari testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.
1)
Testis
Testis
merupakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah dua buah (1
pasang) dan terdapat dalam skrotum. Saat ini, mungkin kamu berusia antara 13
atau 14 tahun. Pa da usia tersebut testis mulai
memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron. Nah,
tahukah kamu apa itu sperma dan hormone testosteron? Sperma merupakan sel
tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin bagi
laki-laki. Sedangkan, hormon pada anak
laki-laki yaitu membesarnya jakun dan tumbuhnya rambut pada tempat-tempat tertentu misalnya
kumis. Masa pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami pematangan
fungsi seksual yang disertai
2)
Saluran
Sperma
Sperma
yang dihasilkan di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis merupakan saluran yang
keluar dari tes tis. Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai
berkembang sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas
deferens. Vas de ferens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan
uretra serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra.
3)
Uretra
Uretra
merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi lakilaki yang ter dapat di
dalam penis. Masih ingatkah kamu bahwa air kencingmu keluar melalui penis?
Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga berfungsi sebagai
sa luran keluarnya urin. Proses keluarnya sperma ini dikenal de ngan istilah
ejakulasi.
4)
Kelenjar
Reproduksi
Kelenjar
reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nan tinya
bercampur dengan sel sperma menjadi air mani
atau semen. Kelenjar reproduksi pada laki-laki terdiri atas berikut ini.
a)
Vesikula
Seminalis
Vesikula
seminalis merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung kusut kecil (±5 cm)
yang terletak di belakang (posterior) dari kantung kemih. Kelenjar ini
menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida),
hormon prostaglan din, dan protein pembekuan. Apa fungsi dari masing-masing zat
tersebut?
b)
Kelenjar
Prostat
Kelenjar
prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5)
dan mengandung beberapa zat yaitu: 1) asam sitrat yang di guna kan untuk
menghasilkan energi (ATP); 2) beberapa enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan
amilase; 3) seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh
bakteri dalam saluran reproduksi.
c)
Kelenjar
Cowper (Bulbouretra)
Kelenjar
Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang berfungsi melindungi
sperma dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam yang tersisa dalam
uretra serta melapisi uretra sehingga mengurangi sperma yang rusak selama
ejakulasi. Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getah-getah yang
dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar reproduksi sehingga terbentuk suatu suspense
(campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani). Semen
ini lah yang dikeluarkan melalui uretra. Pada umumnya volume semen yang
dikeluarkan sebesar 2,5-5 mililiter (mL). Tiap 1 mililiter terkandung 50-150
juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut nantinya hanya 1 (satu) sel
sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.
5) Spermatogenesis
Tanda
bahwa sistem reproduksi pada laki-laki telah matang adalah keluarnya air mani
dari penis. Biasanya, air mani tersebut keluar pada saat anak laki-laki
mengalami mimpi basah. Mimpi basah pada umumnya terjadi saat berumur antara 10
– 14 tahun. Apakah sebenarnya air mani itu? Air mani merupakan campuran sel-sel
sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Masih
ingatkah kamu di mana terjadi proses pembentukan sperma? Proses pembentukan
sperma terjadi di dalam testis. Tahukah kamu, bagaimanakah proses pembentukan
sperma yang terjadi di dalam
testis?
Agar kamu dapat memahaminya simaklah penjelasan berikut ini dengan seksama!
Proses
pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis. Pembentukan sel sperma
terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata “tubulus” berasal dari kata “tubula”
yang artinya saluran, sedangkan kata “seminiferus” berasal dari kata “semen”
yang artinya sperma. Jadi tubulus
seminiferus adalah saluran panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan
sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya
struktur
yang membentuk testis.
Proses pembentukan sperma pada saluran tersebut terjadi secara bertahap. Diawali dari sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma atau spermatozoa yang memiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid (n). Agar kamu lebih memahami proses spermatogenesis, perhatikanlah dan amatilah gambar potongan melintang tubulus seminiferus (Gambar 1.5).
2.
Organ
Reproduksi pada Perempuan
Alat
reproduksi atau alat kelamin perempuan juga dapat dibedakan menjadi alat
kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a.
Alat
Kelamin Luar
Alat
kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin.
Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh
sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut dengan labium. Kedalam
vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran kelamin (vagina).
b.
Alat Kelamin Dalam
Alat
kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kela min, dan
vagina.
1)
Ovarium
Ovarium
atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak di sebelah
kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berjumlah sepasang dan
memiliki bentuk seperti telur dengan ukuran 4 cm x 3 cm x 2 cm. Di dalam
ovarium terdapat kumpulan sel yang
disebut folikel. Di dalam folikel inilah sel telur atau ovum berkembang.
Sel-sel oosit (calon sel telur) berkembang sejak awal kehidupan seorang
perempuan dan mencapai kema tangan setelah pubertas. Folikel ini juga
menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Pada setiap
bulan, sel telur yang telah matang dilepaskan dari ovarium. Proses pelepasan
sel telur dari indung telur ini disebut ovulasi. Selanjutnya sel telur tersebut
akan (tuba fallopi). jumlah ovarium yang
dimiliki oleh pe rem puan ada dua buah. bersamaan? Biasanya setiap ovarium akan
bergiliran melepaskan ovum (telur) setiap bulannya. Akan tetapi, jika salah
satu ovarium tidak ada atau tidak berfungsi, misalnya karena diangkat melalui proses ope
rasi, maka ovarium lainnya akan terus melepaskan sel telur.
2)
Saluran
Kelamin
Saluran
kelamin perempuan terdiri atas saluran telur atau tuba fallopi, uterus, dan
vagina.
a)
Saluran
Telur (Tuba Fallopi)
Saluran
telur (tuba fallopi) atau oviduk berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri yang
memanjang ke arah samping dari uterus. Panjang tuba fallopi ini sekitar 10 cm.
Saluran telur berakhir dalam struktur berbentuk corong yang disebut infun
dibulum, yang ditutupi. Fimbriae menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium.
Fungsi saluran telur membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada sa
luran telur inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan. Setelah terjadi
fertilisasi, saluran telur akan menyalurkan zigot (hasil fertilisasi) menuju
uterus atau rahim.
b)
Rahim
(Uterus)
Uterus
atau rahim merupakan organ yang memiliki dinding yang tebal, memiliki bentuk
seperti buah pir yang terbalik. Secara normal, rahim terletak di atas kantung
kemih. Rahim juga berfungsi sebagai tempat perkembangan janin. Pada saat tidak hamil, rahim memiliki ukuran
5 cm. Pada saat hamil, rahim mampu
me ngembang hingga 30 cm, ukurannya
menyesuaikan de ngan perkembangan bayi. Dinding rahim (endometrium) memiliki
peranan da lam pembentukan plasenta. Plasenta merupakan organ yang menyuplai
nutrisi yang dibutuhkan bayi selama perkembangannya. Pada perem puan yang tidak
hamil, ketebalan dinding rahim bervariasi selama siklus menstruasi bulanan yang
akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.
c)
Vagina
Vagina
merupakan saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim. Vagina
tersusun atas otot-otot yang elastis, dilapisi se laput membran, yang disebut
selaput dara (hymen). Saluran ini menghubungkan antara lingkungan luar dengan
rahim. Salur an yang menghubungkan vagina dengan rahim adalah serviks leher
rahim. Vagina selain berfungsi sebagai organ reproduksi juga berfungsi sebagai sa
luran untuk aliran darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi. Pada saat
bayi akan lahir terjadi kontraksi otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi
inilah yang akan menyebabkan bayi terdorong kejalan lahir (vagina). Pada bagian
selanjutnya kamu akan mempelajari gaya gesek dan gaya dorong yang terjadi pada
rahim dan beberapa organ reproduksi seorang ibu. Dengan demikian, kamu akan
dapat menge tahui betapa beratnya perjuangan ibu pada saat melahirkan. Oleh
sebab itu, kamu harus selalu menghormati dan berbakti kepada ibu.
3) Oogenesis
Pada
Gambar 1.7 kamu dapat melihat bahwa dalam ovarium terdapat folikel yang
berukuran kecil dengan calon bakal sel telur di dalamnya. Folikel dan bakal sel
telur tersebut berkembang semakin besar bukan? Setelah matang sel telur akan
dikeluarkan dari ovarium. Nah, bagaimanakah proses lebih lengkap pembentukan
sel telur? Agar kamu dapat memahaminya lebih baik, perhatikan penjelasan
berikut ini!
Oogenesis
dimulai saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel primordial akan
membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat
diploid (2n). Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik
pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu
sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid
(n) dan tiga badan polar (polosit). Agar kamu dapat dengan mudah memahami peristiwa oogenesis, perhatikan
Gambar 1.8.
4.
Siklus
Menstruasi
Menstruasi
merupakan suatu ke adaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel
epitel yang menyu sun dinding rahim. Apabila se orang perempuan mengalami
menstruasi maka akan keluar darah melalui vaginanya. Menstruasi ini biasanya
terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur
yang dihasilkan oleh ovarium, tidak di buahi oleh sel sperma. Pada umumnya satu
siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami
siklus menstruasi pendek dan panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus
menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan ber langsung selama ± 18 hari. Seorang
perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan
berlangsung selama ± 40 hari.
Fase
pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating hormone)
memicu berkembangya folikel dalam ovarium. Hormon FSH Kelenjar tersebut
terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang
perempuan mengalami menstruasi.
Pada
proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang, namun hanya
ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya. Pada awal
perkembangannya, folikel menghasilkan
hormon
estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini akan
memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang
mengalami fase proliferasi. Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk
mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma.
Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk
menghasilkan
hormon FSH dan LH (leuteinizing hormone). Hormon LH terus diproduksi dan
meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran
sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
Fase
ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan
berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah tuba fallopi. Jika pada
saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka
akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi
hormon estrogen dan progesteron lagi. Dengan demikian, pada fase ini jumlah
hormon estrogen dan progesteron pada perempuan rendah. Rendahnya hormon
estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan
pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan
mengalami menstruasi.
1.
Fetilisasi
dan Kehamilan
Apabila
ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma
tersebut akan bergerak menuju sel telur. Apabila telah bertemu dengan sel
telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan
bagian ekornya di luar sel telur. Proses inilah yang mengawali terjadinya
fertilisasi. Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti
sel telur sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam
tuba fallopi.
Sel
sperma menggunakan flagella yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk
menggerakan tubuh dalam cairan yang ada pada tuba fallopi dianalogikan dengan
baling-baling untuk mendorong perahu. Agar kamu dapat memahami mekanisme
pergerakan sperma, perhatikan Gambar 1.10.
Bagaimana
sperma dapat menemukan lokasi sel telur? Ada beberapa meka nisme sel sperma
dapat menemui sel telur. Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel
telur menghasilkan senyawa ki mia berupa hormon progesteron. Selain itu, juga
karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopi atau tempat sel telur ber ada, lebih
tinggi di bandingkan suhu tempat penyimpanan sperma). Ayo kita renungkan,
betapa hebat Tuhan kita yang telah mendesain mekanisme pergerakan sel sperma
tersebut sehingga dapat menemukan lokasi sel telur dengan tepat.
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya
fertilisasi akan melakukan pem belahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio
yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium.
Pada kondisi ini sese orang mengalami kehamilan. Agar kamu da pat dengan mudah memahami proses fertilisasi
dan implantasi, per hatikanlah Gambar 1.11.
Siti ana mar'atus Sholihah kelas 9b hadir
BalasHapusSiti nita lailatul badriyah kelas 9b hadir bu
BalasHapusM.Zaky.abdurohman 9b hadir
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSRI WULAN DARI 9B HADIR
HapusDevina Reva Anindita kls 9a hadir
BalasHapusMoch efendi kls 9b hadir
BalasHapusSiti hanif roikhatul jannah kelas 9B hadir
BalasHapusArif Putra wicaksono-9A
BalasHapusArif Putra wicaksono-9A siapp hadeeeerr
BalasHapusAfif Dwi Setiawan kelas 9B, hadir
BalasHapus